WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seekor anjing militer yang mengejar Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi mendapat kehormatan dengan diundang ke Gedung Putih. Conan, anjing veteran dengan banyak misi tempur membuktikan gonggongannya lebih hebat dari gigitannya ketika mengejar Baghdadi di Idlib, akhir pekan lalu. Anjing militer jenis Belgian Malinois itu identitasnya awalnya dirahasiakan hingga diungkapkan oleh Presiden Donald Trump.
Dalam kicauannya di Twitter, Trump sendiri yang menyebut nama Conan, di mana anjing itu akan pergi ke Washington "mungkin di pekan depan". Conan mengejar Abu Bakar al-Baghdadi hingga ke ujung terowongan ketika dia dan Pasukan Delta menyerangnya di desa Barisha, 26 Oktober lalu. Dilansir AFP Kamis (31/10/2019), Pemimpin ISIS itu tewas setelah mengaktifkan bom bunuh diri yang meruntuhkan terowongan dan melukainya. Komandan Komando Pusat Kenneth McKenzie menyatakan, Conan merupakan "anggota terpenting" dengan 50 misi tempur selama empat tahun bertugas.
"Anjing Bertalenta"
Trump yang dikenal sering mendobrak norma di Washington, mengakhiri tradisi berusia 100 tahun untuk tidak menerima anjing di Gedung Putih. Ketika Trump mengumumkan kematian Baghdadi, disertai dengan dua anak bersamanya, dia menyebut Conan sebagai "anjing yang cantik dan bertalenta". Norma lain yang dianggap dilanggar oleh presiden 73 tahun itu adalah ketika dia menempatkan hewan tempur dalam sorotan publik. Pakar keamanan nasional dalam keterangan mereka di Twitter menyatakan, keputusan Trump membuka identitas Conan bisa memberikan ancaman. "Ada alasan keamanan di dalamnya. Mengetahui nama anjing, tentu bakal memberi petunjuk kepada pawangnya," ungkap Mark Hertling, mantan komandan pasukan darat AS di Eropa. "Ketahui si pawang, kalian bisa tahu di mana unit dia bertugas. Ketahui unitnya, Anda bisa tahu Pasukan Delta mana yang terlibat dalam operasi itu," tutur Hertling. Presiden terakhir yang tidak mempunyai anjing adalah William McKinley (1897-1901), di mana dia diketahui punya kucing Angora dan burung beo
sumber